Gunung Padang
Situs Gunungpadang merupakan
peninggalan kebudayaan kuno masa Megalitikum di Jawa Barat. Luas kompleks
bangunannya sekitar 900 meter persegi, dengan berada di ketinggian 885 meter
diatas permukaan laut (dpl) dengan areal situsnya sekitar 3 hektar sehingga
karenanya membuat situs ini merupakan kompleks punden berundak terbesar di Asia
Tenggara.
Keberadan situs kuno ini pertama
kali dilaporkan sekitar tahun 1914 yang dimuat laporannya pada Buletin Dinas
Kepurbakalaan. Fungsi dari situs ini diperkirakan sebagai tempat pemujaan bagi
masyarakat yang bermukim disana yang terjadi sekitar 2000 tahun SM. Hasil
penelitian yang menujukkan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit
yang ada. Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang
merupakan peninggalan periode megalitikum.
Lokasi situs ini sangat curam dan
lumayan sulit dijangkau. Meski demikian, di sekitar kompleks situs ini
dikelilingi oleh pemandangan berbukit dan jejeran batu andesit yang besar.
Lembah-lembah yang dalam juga ikut mengelilingi situs ini seolah-olah ikut andil
dalam menjaga eksistensi situs dari jangkauan tangan manusia. Bahkan warga
sekitar, menganggap bahwa tempat keberadaan situs ini begitu keramat karena
dianggap merupakan istananya Raja Sunda, Prabu Siliwangi.
Bentuk bangunan punden berundaknya
mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar dan lithos
artinya batu) seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat. Punden
berundak Gunung Padang, dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk
persegi panjang. Bangunannya terdiri dari lima teras dengan ukuran
berbeda-beda. Batu-batu itu sama sekali belum mengalami sentuhan tangan manusia
dalam arti, belum dikerjakan atau dibentuk oleh tangan manusia.
Lokasi
Situs Gunungpadang berada di
prebatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan
Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat – Indonesia.
Selamat Berkunjung!
0 komentar:
Posting Komentar